Di
era globalisasi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan
ketatnya persaingan dalam perekonomian. Tidak hanya sekedar persaingan strategi
penjualan saja, dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat menjadi
indikator sebagai daya tarik konsumen. Lemahnya koperasi saat ini serta
menurunya peminat konsumen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dikoperasi salah
satunya merupakan impact dari
kurangnya strategi koperasi dalam mengikuti tren kebutuhan masyarakat serta
kurangnya fasilitas dan teknologi yang kurang memadai. Konsumen yang beralih
dari koperasi ke market yang modern menjadi indikator bahwa masyarakat saat ini
membutuhkan pelayanan yang maksimal dengan harga yang minimal, namun koperasi
belum mampu memenuhi tingkat kepuasan konsumennya serta belum siap bersaing
dalam pasar yang terus berkembang dan memiliki inovasi terbaru.
Analisis SWOT Penerapan strategi
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) dalam pengembangan koperasi yang dikhususkan pada pengembangan
strategi manajemen koperasi itu sendiri. SWOT merupakan perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman
dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Dalam
Manajemen Koperasi Perencanaan
strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan
dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi
Indonesia harus mempertimbangkan Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan
terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.
Kekuatan koperasi:
- Sebagai pendorong peekonomian masyarakat kelas menengah kebawah.
- Meningkatkan pembangunan daerah sekitar koperasi.
- Badan usaha yang sesuai dengan ciri khas masyarakat indonesia.
- Sistem koperasi yang mudah dalam mendapatkan modal
- Mensejahterakan anggotanya
- Bersifat terbuka dan sukarela
- Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak berdasarkan besarnya modal yang disetor
Kelemahan koperasi:
- Koperasi kekurangan modal Akibat anggota yang kurang
- Banyaknya anggota koperasi yang kurang sadar tentang hak dan kewajibannya dalam koperasi
- Kurangnya kemampuan SDM dalam pelayanan
- Daya saing yang rendah, akibat dari kualitas produk yang dihasilkan kurang berkualitas
Peluang koperasi:
- Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
- Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
- Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
- Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
- Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia
- Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
- Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
- Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
- Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
- Dukungan kebijakan dari pemerintah.
- Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
- Daya beli masyarakat tinggi.
Ancaman koperasi:
- Persaingan usaha yang semakin ketat.
- Peranan Iptek yang makin meningkat.
- Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi
- Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
- Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
- Pasar bebas.
- Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
- Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
- Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi
- Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
- Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.
- Tarif harga yang ditetapkan pemerintah
- Menurunnya daya beli masyarakat.
Dari analisis SWOT diatas dapat diketahui bahwa Kurangnya pemanfaatan teknologi
serta penggunaan inovasi terbaru serta kesadaran dan pemahaman masyarakat
tentang fungsi dan kegunaan koperasi. Tujuan didirikannya koperasi tentu guna
membangun perekonomian masyarakat serta membangun sikap mandiri jiwa usaha
masyarakat. kesempatan yang ada sebagai
kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional
atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk tumbuh dan
berkembang di masa yang akan datang. Loyd (2001) menegaskan bahwa
koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka menjadi unggul di
pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat akibat banyak faktor multi termasuk
kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan
selera pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output
lebih murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dan makin banyaknya
pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar